Sabtu, 28 Mei 2011

sederhana...

sederhana..
Seperti air, ketika panas ia meninggalkan didih
Lalu menjadi embun yang menyejukan

setia…
seperti tetes tetes embun, ketika kehidupan terlelap
tetap terjaga dan turun menjenguk bumi
Menyejukakan kehampaan.

Penuh gairah namun tenang….
Seperti air tanah yang dalam diam menembuas bebatuan
Hingga muncul menjadi mata air baru…sumber kehidupan.

Kuat, ketika kehidupan tak bersahabat..
Seperti liku sungai, yang karena keloknya, mata air dari gunung
Memuara ke laut tujuannya..

Dengan Tulus …
Setulus bening sungai memberi diri diasinkan laut
Agar kehidupan tak jadi tawar…

Apa adanya  …
Seperti awan menerima uap asin air laut
Karenanya ada embun dan hujan yang menyejukan

membebaskan menjadi diri sendiri…
Seperti air mengisi tempat kosong 
tanpa mau mengubah bentuk wadahnya…

mencintai dengan sederhana..

Kragilan, December 20, 2010, 11.45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar