Sabtu, 28 Mei 2011

pesan seorang Ibu dari surga..(buat : Aat Asiyah)


25 Mai 2010. Selasa

Anakku ....

Mama hanya tidak kelihatan lagi sekarang. Bukan pergi selamanya. Tidak juga meninggalkan mu. Hanya pulang, dan menjadi pendoa buat mu. Di alam abadi, mama senantiasa menjagamu setiap saat. Atas doa mu para malaikat di surga akan turun dan menjemput mama. Mereka membawa mama menuju tempat paling membahagiakan. Disana setiap saat terdengar musik mengalun, setiap sungai mengalirkan air susu. Setiap tumbuhan mengeluarkan bunga dan buah ranum beraneka. Karena sujud tahajud mu mama mendapat tempat mulia di surga.

26 Mai 2010. Rabu

Tak ada yang kejam anakku. Satu diantara tanda kebesaran Allah adalah bahwa setiap kehidupan akan kembali pada –Nya. Innalilahi wa inna ilaihi raji’un. Itu tanda tunduk sujud setiap insan pada kuasa - Nya. Ikhlas putri ku. Ikhlas. Mama tidak pernah dijauh pisahkan dari kalian. Allah memanggil mama agar mama dekat pada –Nya dan selalu bersama kalian. Itu cinta Allah pada mama terutama pada kalian. DIA Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kematian hanyalah satu bentuk peralihan kehidupan. Kematian bukanlah tidur panjang. Mama sudah bangun untuk kali terakhir dan selalu bersama kalian.

Anakku...kenapa begitu asing rona di wajah mu? Kenapa selalu murung aura mu anak ku? Mama tidak ingin lagi kamu bersedih. Bukankah doa di setiap sujud mu sudah mengantar mama ke surga abadi?

04 Juni 2010. Jum’at
08.51.

Tersenyumlah anak ku. Tarik sudut bibir mu agak lebar sedikit lagi. Itu bukan hanya membuat senang hati mama, itu terlebih membawa gembira ke hati mu. Kamu hanya sedang tidak melihat mama lagi sekarang. Tapi yakinlah bahwa mama ada dekat dengan mu. Tepat disamping mu.

Anakku...mama hanya ingin berterima kasih pada mu. Mama sangat senang melihat mu belajar memasak. Maaf kan mama karena seharus nya mama mengajari mu sejak dahulu. Aku tahu masakan mu sedikit hambar. Mama ingin mengatakan kepada mu untuk menambah sedikit lagi garam. Abi mu lebih suka sedikit asin. Anak ku...tahu kah kamu? Untuk membesarkan hati mu, abi mu sungguh mengatakan itu sangat enak. Itu sayang seorang abi untuk anak nya.

Mama titipkan abi pada mu anakku. Di balik sikap tegar nya, abi mu hanya seorang manusia. Hati abi mu juga hati manusia. Jadi lah pembawa gembira bagi setiap sedihnya. Turutilah kata katanya sama seperti mama tunduk pada nya. Abi adalah imam dan pemimpin di rumah kita. Jagalah diri mu baik baik anak ku. Kehormatan seorang ayah terletak pada bagaimana anak gadisnya menjaga kehormatan dirinya. Abi dan mama tida melarang mu untuk berteman dengan siapa saja. Tapi mama mohon untuk jaga diri mu baik baik. Ingatlah putri ku, bahwa kamu seorang muslimah. Seumur hidup pernikahan kami, abi tidak pernah menyakiti mama, untuk itu mama mohon pada mu, jaga abi, hormati beliau, sayangi dia seperti mama pada kalian.

Belajarlah lebih giat lagi putriku. Kehidupan ada di hadapan setiap orang untuk didatangi. Untuk di buka tabirnya. Belajar dari setiap gerak kehidupan. Membaca dari setiap lembar peristiwa. Itu akan memuara pada sujud takjub akan segala kuasa Nya.

Anakku sayang. Kebaikan sudah ada pada diri setiap orang. Itu kodrati. Tapi kebaikan sekeci apapun itu haruslah di biasakan. Baik kepada setiap orang bukan hanya karena siapa mereka. Apapun yang ananda lakukan, itu menunjukan siapa pribadi mu, anak ku.

Ikhlaslah akan kecantikan mu. Itu kunci untuk menjaga sadar mu tetap rendah hati. Biarlah setiap mata yang memandang pesona mu mengucap syukur pada Pencipta yang menjadikan mu sempurna. Dengan ikhlas mu, cantik rupa bukan apa-apa. Cantik rupa hanya alat ditangan-Nya, agar setiap mata memandang kuasa-Nya. Tersenyumlah selalu putri ku karena senyum mu adalah pintu bagi semua orang untuk masuk memandang dan takjub akan kuasa Pencipta. Sungguh. Putri ku. Tersenyumlah selalu. Agar setiap mereka yang kamu sapa memuja Pencipta mu. Ikhlas akan kencatikan itu menolong mu untuk ingat pada Pencipta, bahwa setiap karya tangannya adalah suci. Karena kemurnian ciptaan itu lah putri ku, jagalah dirimu. Dirimu adalah ciptaan Nya paling spesial. Abi dan mama hanyalah perantara bagi DIA untuk mengantarmu kepada kehidupan.

Ananda lahir ketika zaman dan gerak isi didalamnya mengagung agungkan materi. Ananda besar ketika semua orang berlomba mengejar materi ragawi. Banyak uang, kaya raya, cantik, seksi, punya banyak pacar, seks bebas, narkotika, HP keren, motor, mobil, baju bermerek, tas bagus, sepatu trendi seolah jadi tuhan dan dituhankan. Kemudian semua orang berlomba untuk cantik, seksi, dan mengumbar aurat hanya demi ketenaran seperti itu, dan melupakan Allah. Materi jadi tuhan, kemudian mereka menghalalkan segala cara, instant tanpa proses, pragmatis, menjadi hedonis.

Karenanya anakku, hanya solat yang menjaga sadar. Doa meningatkan mu pada kehendak –Nya. Tunduk sujud mu menjaga agar suara hati tak tumpul dan tunduk pada kehendak dunia. Al Quran menuntun mu, menjadi cahaya ketika semua mata gelap oleh materi duniawi. Ingatlah itu ananda. Jangan lupakan ini putri ku.

11:21.
Di setiap langkah mu ananda ku, ingatlah. Kalau doa di setiap tahajud mu, telah mengantar mama ke surga abadi. Doa mama selalu menjaga mu, seperti ketuban dalam perut mama melindungi mu setiap saat selama Allah menenun mu dalam rahim mama. Mama akan menjaga mu dengan doa, seperti lengan mama menggendong mu dalam buaian. Mama akan menuntun mu dengan doa, seperti tangan mama menuntun dan menjaga langkah kecil mu ketika ananda belajar berjalan. Doa Mama selalu memeluk mu, sama seperti pelukan mama, meraih mu saat ananda terjatuh. Mama selalu mendoakan mu, agar arus zaman tidak merenggut mu. Mama selalu mendoakan mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar